1. Fencing device WAJIB untuk punya power agar failover bisa working
  2. Testing HA tidak pernah di sarankan untuk "pulled the power cord" atau cabut kabel
  3. WAJIB hukumnya power supply di lindungi dengan segala macam cara: dual power supply, dual power source, UPS, untuk mencegah TOTAL BLACKOUT
  4. karena itu disarankan menggunakan external power fencing device supaya tidak bergantung dari power-nya si server/host (mungkin sumber daya-nya berbeda)
  5. Jika mengandalkan internal power fencing device, itu namanya SPOF, karena, jika host/node yg "survive" atau hidup tidak bisa menentukan status ("known state" dari si node yg fail, maka BY DESIGN si cluster akan membuat sistem menjadi HANG, alasannya mending HANG daripada corrupt (atau daripada terjadi split-brain)
  6. dengan demikian memang BY DESIGN, jika kita menggunakan internal power fencing device, total loss of power(total blackout) dari sebuah node/host, TIDAK AKAN OTOMATIS recoverable (failover auto), itu memang di sengaja dan BUKAN kelemahan cluster redhat
  7. Lalau apa yg bisa di lakukan: Buat redundant power fencing device, buat redundant power source, buat redundat power supply, dengan demikian jika satu node TOTALLY LOSS POWER, dan uda dipastikan host/node yg sehat gak bakal bisa mengetahui status si node yg mati total tsb, maka dia akan mencari alternative ke power fencing device yang lain, si external power fencing ini akan berhasil mendapatkan status.
  8. Jadi mendapatkan "known state" atau status itu WAJIB di redhat cluster, dan itu sekali lagi BY DESIGN